Workshop Manajemen Risiko K3 Laboratorium: Meningkatkan Keselamatan dan Kepatuhan Standar SNI ISO 17025:2017

Workshop ini mengacu pada ketentuan SNI ISO/IEC 17025:2017, yang menjadi pedoman bagi sistem manajemen laboratorium pengujian dan kalibrasi.

Latar Belakang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di laboratorium merupakan aspek yang tidak dapat diabaikan dalam kegiatan pengujian dan penelitian. Lingkungan laboratorium yang melibatkan bahan kimia berbahaya, peralatan listrik, agen biologis, hingga tekanan tinggi memiliki potensi bahaya yang cukup besar. Karena itu, penerapan sistem manajemen risiko menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, efisien, dan sesuai standar.

Menjawab kebutuhan tersebut, LabMania Indonesia menyelenggarakan Workshop Manajemen Risiko K3 Laboratorium pada 20 Oktober 2025. Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi peserta dalam mengenali, menilai, serta mengendalikan risiko keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium.

Dalam kegiatan ini, Ganeca Laboratory turut berpartisipasi sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam penerapan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di seluruh aktivitas laboratorium dan proyek lingkungan melalui perwakilannya, Nourmalita Probosiwi, selaku tim analis dari Ganeca Laboratory

Keterlibatan tim dari Ganeca Lab menjadi bentuk nyata komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan kompetensi sumber daya manusia di bidang K3 laboratoirum.

Partisipasi ini juga menunjukkan keseriusan Ganeca Lab dalam menjaga standar keselamatan kerja dan kualitas penanganan sampel hingga pengelolaan limbah, dilakukan dengan memperhatikan prinsip keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan lingkungan

Tujuan Workshop

Workshop ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman peserta mengenai konsep dan penerapan manajemen risiko di laboratorium, serta memastikan setiap kegiatan pengujian berlangsung aman dan sesuai standar. Secara khusus, kegiatan ini menekankan pada:

  • Peningkatan kesadaran terhadap bahaya yang mungkin timbul di lingkungan laboratorium.
  • Penerapan langkah-langkah identifikasi dan penilaian risiko secara sistematis.
  • Penyusunan dokumen manajemen risiko K3 sesuai dengan standar SNI ISO 17025:2017.
  • Perancangan tindakan mitigasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi keadaan darurat.

Bagi laboratorium seperti Ganeca Lab, pelatihan ini menjadi bagian penting dari upaya berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan laboratorium berjalan aman, efisien, dan patuh terhadap regulasi nasional maupun internasional.

Materi dan Pembelajaran

Selama kegiatan berlangsung, peserta mendapatkan pembelajaran yang komprehensif dan aplikatif. Materi yang disampaikan meliputi lima topik utama yang saling terintegrasi:

1. Pemahaman Prinsip Dasar K3 di Laboratorium

Peserta diajak memahami prinsip dasar keselamatan kerja yang menjadi fondasi setiap aktivitas laboratorium. Materi ini mencakup kewajiban penerapan K3, tanggung jawab personel, serta hubungan antara manajemen risiko dan mutu hasil pengujian.
Prinsip ini menjadi dasar bagi laboratorium untuk memastikan keselamatan pekerja sekaligus menjaga keandalan data hasil uji.

2. Mengenali Empat Potensi Bahaya Utama di Laboratorium

Sesi berikutnya membahas empat kategori bahaya yang umum dijumpai di laboratorium:

  • Bahaya Kimia: meliputi paparan bahan beracun, korosif, mudah terbakar, atau reaktif.
  • Bahaya Biologi: berasal dari mikroorganisme patogen, sampel biologis, atau limbah medis.
  • Bahaya Fisik: seperti suhu ekstrem, tekanan tinggi, peralatan listrik, dan radiasi.
  • Bahaya Psikososial: meliputi stres kerja, kelelahan, atau lingkungan kerja yang tidak mendukung keselamatan.

Dengan memahami keempat jenis bahaya tersebut, peserta dapat lebih siap dalam mengidentifikasi sumber risiko dan menentukan pengendalian yang tepat.

3. Identifikasi dan Analisis Risiko (Hazard & Risk Assessment)

Tahapan ini menjadi inti dari proses manajemen risiko. Peserta belajar menyusun daftar potensi bahaya (hazard identification), menilai kemungkinan terjadinya insiden (likelihood), serta menganalisis tingkat dampaknya (severity).
Hasil analisis kemudian dituangkan dalam matriks risiko, yang berfungsi sebagai alat bantu menentukan prioritas pengendalian dan tindakan mitigasi.
Pendekatan berbasis data seperti ini membantu laboratorium dalam membuat keputusan yang tepat dan efisien terkait upaya pencegahan kecelakaan.

4. Rencana Mitigasi dan Pengendalian Risiko

Materi ini membahas bagaimana merancang rencana mitigasi risiko yang efektif dan terukur. Peserta diajarkan berbagai metode pengendalian, di antaranya:

  • Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.
  • Penataan bahan kimia berdasarkan kompatibilitas dan tingkat bahaya.
  • Penyusunan dan penerapan Safety Data Sheet (SDS) untuk setiap bahan kimia.
  • Implementasi kontrol teknik dan administratif, termasuk ventilasi, sistem alarm, dan pelabelan bahan.

Dengan rencana mitigasi yang tepat, risiko dapat ditekan secara signifikan, serta menciptakan lingkungan kerja laboratorium yang lebih aman dan tertib.

5. Kesiapsiagaan dan Penanganan Keadaan Darurat

Tahap terakhir dari workshop ini menekankan pentingnya kesiapan menghadapi kondisi darurat. Peserta dilatih untuk mengenali langkah penanganan cepat terhadap berbagai insiden seperti tumpahan bahan kimia, kebakaran kecil, dan evakuasi darurat.
Selain teori, juga ditekankan pentingnya latihan simulasi tanggap darurat secara berkala agar setiap personel dapat bereaksi cepat, tepat, dan terkoordinasi saat terjadi kecelakaan.

Manfaat dan Dampak Workshop

Setelah mengikuti kegiatan ini, seluruh peserta memperoleh sejumlah manfaat strategis, diantaranya:

  • Peningkatan kompetensi teknis, khususnya dalam penyusunan dokumen manajemen risiko K3.
  • Pemahaman lebih baik tentang identifikasi bahaya dan penerapan metode analisis risiko berbasis matriks.
  • Kemampuan menyusun tindakan mitigasi dan prosedur tanggap darurat yang lebih sistematis.
  • Terbentuknya budaya kerja aman dan proaktif dalam mengelola potensi bahaya di laboratorium.

Workshop ini juga membuka peluang pertukaran pengalaman dan pengetahuan dalam penerapan sistem manajemen keselamatan yang efektif.

Workshop Manajemen Risiko K3 Laboratorium yang diselenggarakan oleh LabMania Indonesia pada 20 Oktober 2025, diikuti oleh berbagai perwakilan lembaga dan instansi, termasuk Nourmalita Probosiwi Ganeca Lab.
Melalui kegiatan ini, peserta mendapatkan bekal penting untuk menerapkan sistem manajemen risiko yang sesuai dengan SNI ISO/IEC 17025:2017, serta memperkuat budaya keselamatan di lingkungan kerja laboratorium.

Kegiatan ini juga menegaskan bahwa pengelolaan risiko bukan hanya sekadar pemenuhan standar, tetapi merupakan investasi jangka panjang untuk menjaga keselamatan personel, mutu hasil uji, dan keberlanjutan operasional laboratorium.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *